Sejumlah ulama Nahdlatul Ulama Jawa Timur mendukung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden Joko Widodo atau cawapres Jokowi. Deklarasi dukungan pada Muhaimin digelar di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo, Sabtu pekan lalu.
“Kami bersepakat mendukung Cak Imin (Muhaimin Iskandar) untuk menjadi wakil presiden,” kata KH Anwar Iskandar, salah seorang yang hadir pada deklarasi itu kepada Tempo, Senin 2 April 2018.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Amin Ngasinan, Kediri ini menuturkan dari beberapa nama yang masuk dalam pembahasan kiai, Muhaimin paling banyak mendapat dukungan. Muhaimin, ujar Anwar, juga satu-satunya kandidat yang sudah direstui oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. “Kenapa Muhaimin, ya karena dia yang disetujui Said Aqil (Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj),” kata Anwar.
Restu Said Aqil inilah, ujar Anwar, yang membuat kiai memutuskan menyokong Muhaimin dibanding nama lain. Sebelumnya sempat berhembus beberapa nama yang masuk dalam pembahasan kiai, antara lain Mahfud Md, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gatot Nurmantyo, dan Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi.
Meski demikian, menurut Anwar, keputusan kai itu belum dikomunikasikan dengan Jokowi dan tingkat elite partai lain. Tugas itu diserahkan kepada Said Aqil. Anwar berpendapat koalisi hijau merah atau koalisi semangka ini strategis untuk menjawab tantangan bangsa menjaga keutuhan NKRI.
Di tingkat lokal, koalisi semangka antara PDI Perjuangan dan NU juga diwujudkan dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur dan Jawa Tengah. “Jika kelompok nasionalis dan agamis bersatu, keutuhan NKRI akan terjamin,” kata Kiai Anwar.
Sehari kemudian, Ahad, 1 April 2018, ratusan Kiai dan ulama NU se wilaya Yogyakarta mendeklarasikan dukungan mereka untuk Muhaimin sebagai cawapres 2019 di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Kabupaten Bantul. Muhaimin yang hadir dalam acara itu menerima simbolis dokumen pernyataan sikap kyai dan ulama NU dari wilayah DIY.
tempo.co | Hari Tri Wasono