Guru NU Diminta Sebarkan Islam Yang Moderat

Guru NU Diminta Sebarkan Islam Yang Moderat
Keberadaan dan peran tenaga pendidik dinilai amat vital dalam pendidikan karakter bangsa. Karena itu, di tengah maraknya paham dan gerakan liberal, para guru yang berada di bawah naungan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) diminta proaktif menyebarkan paham Islam moderat.

Hal itu disampaikan Dewan Pakar Pergunu Kendal yang juga anggota Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) di Undip, H Muzakka, saat halal bi halal PC Pergunu Kendal, Sabtu (7/7), di POndok Modern Selamat Kendal.

“Guru harus menanamkan kepada anak didik Islam yang santun, Islam rahmatal lil’alamin, Islam moderat. Karena hadirnya kaum radikalis saat ini juga banyak dari kalangan intelektual. Bahkan dosen banyak yang terlibat,” kata dia.

Muzakka meminta para guru proaktif mengkampanyekan Islam yang benar, yakni Islam moderat sebagaimana dikembangkan NU. Guru yang tidak mau menyiarkan paham moderat atau malah terlibat dalam model Islam yang lain, lanjut dia, maka sejatinya bukan keluarga Pergunu.

Dia juga mengingatkan dahsyatnya kekuatan media sosial dewasa ini yang disebutnya bisa mengangkat atau menghancurkan siapapun.

“Di sinilah pentingnya guru Pergunu bisa mengusung ideologi Ahlussunah Waljamaah an-Nahdliyah ke dalam tulisan-tulisannya. Tak hanya itu, bisa juga dalam bentuk tidak tulisan, seperti bisa ceramah-ceramah dan itu bisa diunggah di media sosial,” tukas dia sebagaimana dirilis radarpekalongan.co.id.

Hadir pula pakar Pergunu lainnya, seperti H Raharjo, H Ali Murtadho, serta Wakil Rais PCNU Kendal KH Hasan Hambali. Sementara sebagai pengisi halal bi halal adalah Mustasyar PCNU Kendal yang juga Dosen UIN Walisongo, KH Asro’i Thohir.

PW Pergunu Jateng, H Nur Cholid, mengapresiasi kegiatan halal bi halal PC Pergunu. Hal itu penting untuk meneguhkan ideologi Ahlussunah Waljamaah an-Nahdliyyah.

"Jadi kalau seluruh guru yang ada di ma'arif ini otomatis anggota Pergunu. Tapi anggota Pergunu ini juga mencakup mereka yang berstatus pegawai negeri yang ada di sekolah-sekolah negeri. Mulai dari ustadz, guru TPQ, PAUD, MA, TK dan MI sampai di level perguruan tinggi (PT). Sehingga ini SDM yang ada di NU yang mempunyai potensi cukup bagus,” kata dia.

Sementara itu, Ketua PC Pergunu Kendal, H Mukhamad Umar mengatakan, halal bihalal digelar untuk menyamakan persepsi ihwal haluan Ahlussunah Waljamaah an-Nahdliyyah, yang berkomitmen meningkatkan profesionalisme para guru dan mengajarkan nilai-nilai Aswaja yang mengedepankan Islam yg moderat, toleransi dan rahmatan Lil alamin.

“Pergunu berusaha menangkal dan menjelaskan segala macam ideologi radikal dan intoleransi kepada para peserta didik dan para guru NU dalam rangka menjaga Pancasila dan NKRI,” kata dia.

www.nu.or.id