,

Waspadai Gangguan Penyakit Akibat Suhu Ekstrem di Tanah Suci

Temperatur udara di Saudi Arabia di awal tahun 2016 ini dikabarkan mencapai angka dibawah 20 derajat celcius pada siang hari dan 10 derajat celcius di malam hari. Staf Departemen ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Ari Fahrial Syam menyarankan...

Waspadai Gangguan Penyakit Akibat Suhu Ekstrem di Tanah Suci
Untuk yang ingin beribadah umroh diawal tahun baru disarankan untuk lebih menjaga kesehatan agar tidak mengalami gangguan karena suhu udara ekstrim di Saudi Arabia.
 
Temperatur udara di Saudi Arabia di awal tahun 2016 ini dikabarkan mencapai angka dibawah 20 derajat celcius pada siang hari dan 10 derajat celcius di malam hari.

Staf Departemen ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Ari Fahrial Syam menyarankan, masyarakat yang akan menjalani ibadah umroh di awal tahun baru ini, agar lebih mampu menjaga kesehatan agar terhindar dari gangguan penyakit akibat suhu yang ekstrim ini.

"Jika para jamaah tidak mengantisipasi udara dingin itu dapat mengalami gangguan kesehatan berupa mimisan, batuk pilek dan bibir pecah-pecah sehingga menurunkan nafsu makannya"


Tentu kondisi ini sangat mengganggu para jamaah yang sedang melaksanakan ibadah umrah," tulis Ari yang juga sekaligus mantan petugas kesehatan haji ini dalam rilis yang diterima redaksi, Senin 4 Januari 2016.

Tiga penyakit yang timbul akibat suhu udara yang ekstrem tersebut :

Pertama, penyakit yang sudah ada sebelumnya pada jamaah itu yang mengalami kekambuhan karena udara yang dingin, antara lain asma (sesak nafas), pilek alergi (rinitis alergi), sinusitis serta alergi kulit karena udara dingin.

Kedua, penyakit yang timbul langsung akibat udara dingin : kulit menjadi kering, kulit telapak kaki menjadi pecah-pecah, timbul pecah-pecah pada bibir dan kadang kala timbul mimisan. Jika paparan udara dingin terus berlangsung akan terjadi penurunan suhu tubuh (hipotermia) yang akan mengancam jiwa jamaah umrah.

Ketiga, penyakit yang tidak terjadi secara langsung sebagai akibat udara dingin tersebut. Jamaah yang tertular batuk-pilek dari teman sekamar yang kebetulan mempunyai alergi dan terinfeksi sehingga dapat menularkan kepada yang lain.

"Para jamaah yang mempunyai resiko tinggi gangguan kesehatan karena cuaca dingin yaitu para jamaah usia lanjut, para jamaah yang mempunyai penyakit diabetes, gangguan jantung dan pembuluh darah serta para jamaah yang mempunyai masalah dengan tiroidnya," tulisnya.

Selain faktor cuaca keadaan lain yang dapat memperburuk kesehatan para jamaah adalah kelelahan akibat perjalanan yang lama dan melelahkan.

"Hal yang perlu dicermati para jamaah dan para pengelola ibadah umrah, agar bagi para jamaah tersedia waktu istirahat yang cukup setelah sampai di penginapan. Rasa bersyukur kadang kala mengalahkan rasa lelah. Walau bagaimanapun secara keseluruhan tubuh kita juga perlu istirahat," kata Ari.


jumrahonline | jumrah.com