Petunjuk-petunjuk Bagi Adam di Bumi
Diriwayatkan, sesungguhnya ketika Adam AS keluar dari surga, ia menutupi tubuhnya dengan daun surga. Ketika sampai di bumi, daun itu menjadi kering dan rontok jatuh ke permukaan bumi, maka semua wewangian di Hindia asalnya adalah dari daun tersebut.
Diceritakan bahwa Allah ta'ala menurunkan kepada Adam delapan pasangan dari hewan (lembu) dari kambing dua pasangan, dari domba dua pasangan. Dan Allah memerintahkan kepada Adam agar minum dari air susunya dan menggunakan pakaian dari bulu-bulunya.
Ketika Adam dan Hawa menangis karena nikmat surga telah putus bagi mereka maka dari tetesan air mata mereka, tumbuhlah kacang hijau dan kacang tanah.
Diceritakan bahwa Adam mengadu kepada Allah, lalu berkata: "Ya Allah, saya tidak mengetahui waktu-waktu untuk beribadah."
Allah pun menurunkan kepadanya seekor ayam putih dari surga sebesar unta. Saat para malaikat memperdengarkan tasbih di langit, maka ayam itu turut 'bertasbih' (berkokok) di bumi dengan demikian Adam mengetahui bahwa saat itu adalah waktu untuk beribadah.
Kemudian Adam menebang pohon-pohon dan menggali sumur-sumur serta membangun rumah. Lalu Allah menurunkan dua puluh satu lampiran yang didalamnya tertera hukum haramnya bangkai, darah, daging babi dan sebagainya.
Allah pun menurunkan huruf-huruf hijaiyyah pada Adam yang jumlahnya ada 29. Dan tak satu pun manusia mampu menambahkannya walaupun satu huruf, maka sesungguhnya hukum tuhan itu sangat tegak dan kokoh. Adam belajar dari huruf-huruf itu agar bisa membaca shuhuf (lampiran) itu.
Referensi - Kitab Bada'iz Zuhur - Imam Jalaludin As Suyuthi
Siti Hawa Memiliki Keturunan
Imam Tsa'labi berkata: "Ketika Ibu Hawa hamil, seketika janinnya bisa bergerak. Ia lalu kaget dan berkata; "...dari mana yang bergerak ini bisa keluar dariku?"
Saat tiba waktunya melahirkan, maka lahirlah anak kembar laki-laki dan perempuan, diberi nama Habil dan Layutsa.
Selepas masa melahirkan dan sudah suci, Adam pun berkeinginan melakukan hubungan badan lagi. Tetapi Hawa menolaknya karena ia telah merasakan betapa sakitnya saat melahirkan. Adam selalu merayunya sampai akhirnya Hawa mau melakukannya lagi.
Dikatakan bahwa wanita itu pura-pura tidak mau padahal sebenarnya sangat menyukai hubungan badan tapi takut pada saat melahirkan, sebagaimana para ahli hukum menjelaskan bahwa syahwat laki-laki itu satu sedangkan perempuan itu sembilan, akan tetapi para wanita itu tertutup malu sehingga mereka tidak memperlihatkannya, itu karena adanya taufiq sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits yang artinya:
"Mereka (para wanita) menolak tapi sebenarnya mereka sangatlah suka."
Imam tsa'labi berkata:
"Ibu Hawa hamil lagi yang kedua dan lahirlah dua anak kembar laki-laki dan perempuan dalam satu kandungan, lalu mereka diberi nama Qabil dan Iqlima."
Dikatakan Hawa mengandung dan melahirkan sebanyak dua puluh kali, disetiap satu kandungan melahirkan dua anak kembar laki-laki dan perempun maka jumlah anaknya adalah empat puluh orang, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Dikatakan lagi bahwa anaknya ada dua ratus dan tidak pernah melahirkan satu anak dalam satu kandungan kecuali Syits, yang dikeningnya terdapat Nur Musthafa Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dikatakan lagi bahwa anak cucu Adam bertambah terus selama Adam hidup sampai berjumlah kurang lebih empat puluh ribu orang, yang terdiri dari laki- laki dan perempuan.
Sebagaimana dalam firman Allah:
"Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain.Dan (peliharalah) hubungan silaturrahim, sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
Diceritakan bahwa di saat anak cucu Adam berkembang biak menjadi banyak, mereka saling bertengkar, lalu Allah menurunkan tongkat dari surga pada Adam untuk mendidik mereka yang durhaka oleh karena inilah dikatakan bahwa sesungguhnya tongkat itu dari surga.
Lahirnya Syits AS, Wafatnya Adam AS
Imam tsa’labi menyebutkan; Ketika Syits lahir dan tumbuh dewasa, Adam kemudian menyendiri untuk beribadah kepada Allah dan membaca suhuf, lalu segala urusan saudaranya dipegang dan dikendalikan oleh Syits. Disaat menyendiri Adam mendapatkan wahyu dari Allah:
"Wahai Adam, Aku wasiatkan kepada anakmu Syits dengan apa yang Ku-wasiatkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan memberikan kamu rasa kematian yang aku telah pastikan itu, juga kepada anak cucumu sampai hari kiamat."
Perkataan itu membuat Adam terkejut, dan berkata,
"Wahai Tuhan, apa itu kematian yang telah kau janjikan itu?"
Kemudian Adam meminta Syits datang dan memberikannya wasiat yang banyak, sampai kabar tentang akan datangnya taufan (angin dan banjir) yang membinasakan semua isi alam, juga memberitahukan tentang waktu-waktu ibadah dari malam sampai siang.
Kemudian Adam memberikan ia sejenis kalung yang Adam bawa dari surga dan memerintahkannya untuk melipatkan serta meletakkan di dalam kotak dan menguncinya.
Kemudian Adam mengambil jenggotnya dan meletakan itu kedalam 'tabuut' (kotak) lalu berkata:
"Wahai anakku, ambilah bulu jenggotku ini, apabila engkau mendapatkan perkara yang membuatmu bingung maka bawalah, maka engkau akan mampu mengalahkan musuhmu selama jenggot ini bersamamu, dan jika engkau telah melihat jenggot ini memutih maka ketahuilah bahwa ajalmu telah dekat dan engkau akan mati pada tahun itu."
Kemudian Adam mencabut cincinnya dan memberikan kepada Syits lalu, menyerahkan tabut serta shuhuf yang diturunkan kepadanya (Adam) dan berkata:
"Wahai anakku, perangilah saudaramu Qabil karena sesungguhnya Allah akan memberikan kemenangan atasmu."
Diceritakan bahwa Adam hidup di dunia ini sampai berumur seribu tahun dari diturunkannya ia ke dunia.
Sebuah Kabar yang Mengagumkan
Diceritakan bahwa iblis mendatangi nabi Musa Bin imron dan berbicara:
"Jika engkau bermunajat kepada Tuhanmu, maka mintalah syafaat untukku dan tanyakan apakah masih diterima taubatku jika aku bertaubat?"
Dan disaat Musa bermunajat kepada Allah, ia bertanya:
"Ya tuhan, apakah engkau mau menerima taubatnya iblis jika ia bertaubat?"
Maka Allah Azza Wa jalla menjawab,
"Sudah terlewat dalam ilmu-Ku bahwa dia tidak akan bertaubat tapi Aku Maha menerima taubat dan Maha penyayang, jika dia ingin taubat maka bersujudlah ia pada Adam, jika dia sujud pada kuburnya Adam maka aku akan menerima taubatnya."
Ketika Musa sudah pulang dari munajatnya, maka iblis menemuinya, dan bertanya:
"Hai Musa, apakah engkau telah menyampaikan hajatku?"
Musa menjawab:
"Masalahmu tergantung pada sujudmu dikuburan nabi Adam."
Lalu iblis menjawab:
"Aku enggan sujud pada Adam sewaktu dia masih hidup, bagaimana mungkin aku mau bersujud padanya yang sekarang sudah mati."
Diceritakan bahwa iblis ketika menjelang ajalnya, Allah memerintahkan prajurit-prajuritnya malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya, lalu iblis lari ke semua arah laut dan darat tapi tidak menemukan tempat aman sehingga sampai pada makam Adam AS lalu bersujudlah ia pada makam itu,lalu dikatakan padanya:
"Allah telah menutup pintu taubat maka taubatmu tidak akan diterima."
Setelah jelas tidak akan diterima maka iblis berkata dan pura-pura tidak tahu:
"Andai aku tahu bahwa ini adalah kuburannya Adam, maka aku akan berdiam diri disini dan bersujud."
Kemudian para malaikat mengepungnya dan malaikat izrail mencabut nyawanya dengan keras.
Diceritakan di waktu hari kiamat dan semua penduduk surga telah masuk kedalam surga serta semua penduduk neraka telah masuk ke dalam neraka, Allah memerintahkan agar iblis dikeluarkan dari neraka pada setiap 100 ribu tahun sekali, dan diperintahkan Adam supaya dikeluarkan juga, lalu Allah memberi perintah kepada iblis supaya sujud pada Adam, akan tetapi iblis enggan melakukan sujud, Kemudian ia dimasukkan kedalam neraka lagi dan Adam dimasukkan kesurga lagi.
Allah berfirman:
"Sesungguhnya syetan bagi manusia adalah musuh yang nyata."
Ditulis kembali oleh Erwin E Ananto | Jumrah.com
sirah nabawiyah
Awal Kehidupan Adam-Hawa di Bumi
Allah pun menurunkan kepadanya seekor ayam putih dari surga sebesar unta. Saat para malaikat memperdengarkan tasbih di langit, maka ayam itu turut 'bertasbih' (berkokok) di bumi dengan demikian Adam mengetahui bahwa saat itu adalah waktu untuk beribadah.