Santunan Rp37 Juta untuk Korban Tewas dalam Insiden di Mekkah

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kementerian Agama Abdul Jamil mengataka,n pemerintah segera menyalurkan dana santunan untuk keluarga korban jemaah haji yang tewas akibat kecelakaan crane di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Jumat lalu (11/9).

Santunan Rp37 Juta untuk Korban Tewas dalam Insiden di Mekkah
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kementerian Agama Abdul Jamil mengataka,n pemerintah segera menyalurkan dana santunan untuk keluarga korban jemaah haji yang tewas akibat kecelakaan crane di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Jumat lalu (11/9).

“Asuransi, setiap jemaah haji yang meninggal akan mendapat Rp 37 juta. Dana yang ini akan kami salurkan secepatnya," kata Abdul saat berbincang pada wartawan, Jakarta, Sabtu (12/9).

Abdul mengatakan, dana ini akan disalurkan segera setelah urusan hal administrasi dirampungkan. Hingga saat ini, Kementerian Agama menerima konfirmasi bahwa 33 WNI menjadi korban kejatuhan crane, dua di antaranya tewas dan 31 masih dirawat di rumah sakit serta balai pengobatan di Arab Saudi.

Abdul juga belum berani mengonfirmasi mengenai informasi empat WNI lainnya yang juga menjadi korban tewas dalam insiden tersebut. "Sejauh ini kami belum menerima nama, jadi kami belum bisa memastikan akan berita tersebut. Pemerintah masih mencoba mencari di rumah sakit terkait, karena belum semua rumah sakit berhasil diidentifikasi," kata Abdul.

Abdul mengatakan, keluarga korban di Indonesia yang ingin mencari informasi soal kondisi jemaah haji dapat menghubungi call centre di 966543603154. "Kami tak membuka posko, karena kami sudah buka (call) line di Mekkah," ujarnya.

Korban Luka Disantuni


Berdasarkan pernyataan yang dilansir situs Kementerian Agama, korban luka yang mengalami cacat fisik juga akan diberi santunan sesuai ketentuan asuransi yang melekat pada para jemaah haji. “Mudah-mudahan mereka segera pulih kembali kesehatannya.”

Saat ini, para korban jatuhnya crane tersebut sudah dilarikan ke rumah sakit. “Pemerintah Saudi Arabia telah dengan seksama melakukan tindakan pengobatan dengan membawa para korban ke sejumlah rumah sakit. Kita melihat di RS Annoor sudah ditangani para tenaga medis yang professional,” demikian pernyataan resmi Kementerian Agama.

cnnindonesia.com