Masjid Quba’, Pahala Shalat Setara Umrah

Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW di kota suci ini. Selain Masjid Nabawi, Masjid Quba merupakan tempat 'wajib' kunjung jemaah haji dari berbagai belahan dunia.

Masjid Quba’, Pahala Shalat Setara Umrah Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW di kota suci ini. Selain Masjid Nabawi, Masjid Quba merupakan tempat 'wajib' kunjung jemaah haji dari berbagai belahan dunia.

Terletak di tepi Jalan Medina 42318, Madinah, Arab Saudi, masjid bercat putih dengan empat menara ini tampak bersahaja dengan arsitekturnya yang sederhana.

Di sekitar Masjid Quba yang berjarak 2,3 km dari Masjid Nabawi, sejak zaman Rasulullah memang dipenuhi pohon kurma, dan saat ini masih menyisakan sedikit lahan untuk perkebunan. Sebagian besar kebun kurma di Madinah kini sudah tergerus pembangunan.


Masjid ini pertama kali dibangun ketika Rasulullah sampai di Madinah. Beliau tiba di Quba’ pada Senin 16 Juli 622 M. Dan ketika di Quba’ beliau menempati rumah Kalsum bin Hadam dari kabilah Amir bin Auf (Banu Auf bin Malik bin Aus), dan mendirikan Masjid di atas sebidang tanah milik Kalsum bin Hadam.

Masjid Quba’ adalah masjid yang pertama didirikan oleh Rasulullah dan masjid ini pula disebutkan dalam Al-Qur'an dengan nama masjid Taqwa.


"Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (masjid Quba’), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya, di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih."(QS At Taubah:108).

Masjid ini dibangun Rasulullah sebanyak dua kali, pertama ketika kiblatnya menghadap Baitul Maqdis dan yang kedua ketika kiblatnya menghadap Baitullah.

Dalam membangun masjid ini Rasulullah dibantu oleh Malaikat Jibril yang memberi petunjuk arah kiblat masjid tersebut. Di masjid ini pula pertama kali diadakan shalat berjamaah secara terang-terangan.

Terletak di tepi Jalan Medina 42318, Madinah, Arab Saudi, masjid bercat putih dengan empat menara ini tampak bersahaja dengan arsitekturnya yang sederhana. Di sekitar Masjid Quba yang berjarak 2,3 km dari Masjid Nabawi, sejak zaman Rasulullah memang dipenuhi pohon kurma, dan saat ini masih menyisakan sedikit lahan untuk perkebunan.

Bangunan masjid ini berkali-kali dilakukan perubahan dan perluasan, yakni pada masa Khalifah Utsman Ibn Affan RA, Khalifah Umar bin Abdul Aziz menambahkan menara. Tahun 435 H diperbaiki lagi oleh Abu Ya’ia al Husaini. Tahun 1245 H oleh Sultan Muhammad ke II, bangunan masjid ini juga direnovasi.

Di depan masjid ini dahulu terdapat sebuah sumur bernama Aris, yang tawar airnya. Di sumur ini cincin Rasulullah jatuh ke dalamnya, maka sumur itu, sering disebut juga sumur Khatim yang berarti cincin.

jumrahonline