Pelaksanaan ibadah haji 2015 diwarnai rentetan insiden tragis. Pada 11 September, derek raksasa (crane) jatuh, menimpa jamaah di Masjidil Haram. Akibatnya korban tewas mencapai 111 orang serta 238 lainnya luka-luka.
Pemerintah Arab Saudi setelah menggelar investigasi menyatakan ada kombinasi kelalaian kontraktor Bin Laden yang tidak mengubah posisi crane, diperburuk datangnya badai menghantam Makkah.
Tragisnya pada puncak ibadah haji setelah wukuf, tragedi berskala lebih besar terjadi. Ribuan jamaah yang berdesakan menuju ke lokasi lempar jumrah saling injak di Jalan 204, Mina. Korban tewas lebih banyak dibanding kasus jatuhnya crane tempo hari. Data termutakhir menyatakan 717 orang tewas, dengan lebih dari 800 lainnya cedera sebelum sempat melempar jumrah.
(Baca : 4 Alasan Arab Saudi Diyakini Ceroboh dalam Insiden di Mina)
Iran, yang 89 warganya tewas dalam insiden di Mina, segera mengkritik pemerintah Arab Saudi sebagai pengelola tunggal ibadah haji. Ketua Tim Jamaah Haji Iran, Said Ohadi, menyebut Saudi sangat tidak profesional dalam penyelenggaraan haji tahun ini.
Dia mengaku punya bukti bahwa pengelola haji melakukan keteledoran tidak perlu sehingga jatuh banyak korban jiwa.
"Petinggi Arab Saudi harus dimintai pertanggungjawaban," kata Ohadi seperti dilansir the Guardian (24/9).
Insiden ini menjadi amunisi banyak pihak yang sejak lama mengusulkan pelaksanaan haji di Makkah dan Madinah dijalankan bersama-sama. Minimal oleh setiap perwakilan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Iran termasuk yang paling vokal menyuarakan tuntutan tersebut.
"Kami tidak mungkin membiarkan insiden ini berlalu begitu saja," kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.
Iran jengkel mendengar pernyataan Menteri Urusan Haji Arab Saudi, Iyad Madani, yang mengatakan berusaha mencegah bencana terulang kembali di Mina, tapi semua upaya gagal karena kehendak Allah. Ini kali kedelapan saling injak menewaskan jamaah terjadi di lokasi dekat lempar jumrah. Insiden Mina 2015 adalah yang terburuk dalam 25 tahun terakhir.
Beberapa Jamaah asal Mesir dan Sudan yang terjebak dalam gelombang saling injak di Mina turut mengkritik pengelola Haji, seperti dilaporkan kantor berita AFP. Mereka mengaku telah beberapa kali berhaji, dan baru tahun ini pengelolaan begitu buruk.
Lantas apa saja sebetulnya dasar mereka mengkritik Saudi?
Berikut daftarnya seperti dirangkum disini terdapat 4 alasan
tajuk
Ini Alasan Arab Saudi Diyakini Ceroboh Dalam Insiden Mina
Pelaksanaan ibadah haji 2015 diwarnai rentetan insiden tragis. Pada 11 September, derek raksasa (crane) jatuh, menimpa jamaah di Masjidil Haram. Akibatnya korban tewas mencapai 111 orang serta 238 lainnya luka-luka.