Ibnu Bathutha, sepanjang 30 tahun usianya, ia menghabiskan waktu berpetualang ke berbagai belahan dunia, dan menjejakkan kaki ke hampir seluruh negeri. Dari Afrika Utara, Afrika Barat, Eropa Selatan, Eropa Utara, Timur Tengah, Benua Hindia, India, Asia Tengah, hingga ke dataran Cina.
Ia menuliskan kisah petualangannya yang luar biasa meliputi berbagai aspek; geografis, politis, historis, ragam budaya lokal dan kepribadian setiap kaum di berbagai wilayah yang dikunjunginya. Sebuah perjalanan yang sarat pengalaman dan ilmu pengetahuan. Ini melampaui rekam jejak perjalanan yang dilakukan oleh Marco Polo.
Pada masa itu kebanyakan orang merintis perjalanan untuk membuat peta terbaik perjalanan ibadah Haji. Namun Bathutha menjadikan konteks setiap jejak perjalanannya memiliki makna yang lebih luas dan mendalam.
Bathutha atau Abu Abdullah Muhammad ibn ‘Abdullah al-Lawati ath-Thanji ibn Bathutha, ia lahir pada 1304 Masehi di Tangier. Sebuah kota di dekat Selat Jabal Thariq (Gibraltar) Maroko, dan tumbuh sebagai pemuda yang sangat berbakat. (Baca selengkapnya)
Penulis: Gus Arifin, Editor: Erwin E Ananto
jumrah.com