Bersinggah di Pusat Percetakan Mushaf Al Quran di Madinah

Jika Anda berkunjung ke kota Madinah, jangan lupa singgah ke percetakan al Qur'an terbesar di dunia, Majma` Malik Fahd Li Thibaah Mushaf Syarif (King Fahd Complex for Printing the Holy Qur`an).

Pusat Percetakan Mushaf Al Quran di Madinah
Jika Anda berkunjung ke kota Madinah, jangan lupa singgah ke percetakan al Qur'an terbesar di dunia, Majma` Malik Fahd Li Thibaah Mushaf Syarif (King Fahd Complex for Printing the Holy Qur`an). 

Pusat percetakan Al-Qur'an, Majma` Malik Fahd Li Thibaah Mushaf Syarif di Madinah atau lebih dikenal sebagai Percetakan Al-Qur'an Raja Fahd dapat menjadi referensi kunjungan Anda di sela-sela menunaikan ibadah haji atau umrah, untuk berwisata sekaligus menambah keilmuan dan wawasan Anda tentang sejarah  perkembangan Mushaf Al-Qur''an. 

Kompleks Percetakan Al-Qur'an Raja Fahd sudah berdiri sejak tahun 1405 H atau 1984 M di atas tanah seluas 250.000 meter persegi (25 ha). Percetakan ini tidak hanya mencetak al-Qur'an, tetapi juga telah mencetak beragam jurnal, terutama jurnal-jurnal yang terkait dengan penelitian dan kajian mengenai kandungan Al-Qur'an.

Berlokasi di jalan menuju Kota Tabuk, sekitar 10 kilometer dari Madinah al Munawwarah bersebelahan dengan pusat pelatihan tempur tentara Kerajaan Arab Saudi yang mencetak Al-Qur’an dan terjemahannya ke berbagai bahasa dunia. 

Percetakan ini merupakan salah satu upaya pemerintah Arab Saudi untuk membantu agama islam dan kaum muslim di seluruh dunia.

Pusat Percetakan Mushaf Al Quran Raja Fahd memproduksi rata-rata 30 juta eksemplar Al-Qur’an setiap tahunnya. Mendistribusikannya ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia. Selain itu juga mencetak lebih dari 160 terjemahan berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia sejumlah 193 juta eksemplar dengan menggunakan teknik percetakan yang paling modern dengan kecepatan cetak 10 ribu lembar per jam. dan memiliki mesin cetak film berkecepatan cetak 60 ribu lembar per jam, 60 mesin penjilidan lengkap dengan teknologi elektronik yang bisa mendeteksi kesalahan cetak.

Proses produksi di Pusat Percetakan Mushaf Al Quran Raja Fahd dilakukan dengan sangat teliti. Pertama, dikerjakan oleh lembaga khusus yang memiliki keahlian dalam tajwid, qiraat, dan rasm dalam satu lembaga yang beranggotakan para ulama. Kedua, diedit bagian demi bagian. Ketiga, diteliti dengan jeli. Bahkan, cetakan dalam lembar besar ini dibawa ke sejumlah ulama besar untuk diteliti tiap hurufnya dengan kaca pembesar. Di bagian pengeditan, ada 600 tenaga pengedit. Keempat, setelah dinyatakan tidak ada kesalahan sedikitpun, baru kemudian masuk proses pencetakan. Kelima, hasil cetakan diteliti lagi sebelum masuk proses penjilidan.


Sejarah Membukukan Alqur'an

Menurut sejarahnya al-Qur’an dikumpulkan dalam satu mushaf diawali pada masa Khalifah Ustman bin Affan yang membentuk tim untuk menyalin kembali Al-Qur’an berdasarkan kitab aslinya. Hasil salinannya biasa disebut juga dengan Mushaf Usman. Hingga saat ini, Al-Qur’an dicetak berdasarkan standar Ustmani.

Manuskrip Al Qur’an Mushaf Usman yang ditulis pada zaman khalifah Ustman, telah ditemukan dan saat ini masih ada dan tersimpan rapi di Universitas Birmingham Inggris. Berdasar hasil uji coba radiokarbon, menurut Alba Fedeli peneliti naskah Al Qur’an di Universitas Birminham, manuskrip Al Qur’an Mushaf Usman tersebut sudah berumur sekitar 1370 tahun, tulisan kaligrafi dalam manuskrip Al Qur’an tersebut berasal dari pertengahan abad ke tujuh, dan merupakan bagian dari Mingana Collection yang berasal dari Timur Tengah.

Mingana Collection terdiri dari sekitar 3.000 manuskrip yang dikumpulkan sejak tahun 1920-an oleh Alphone Mingana seorang pendeta kristen Kaldea yang lahir dan besar di kota Mosul Iraq. Pengumpulan koleksi manuskrip tersebut didanai oleh Edward Cadbury. Menurut pakar ilmu tentang Islam dan Kristen David Thomas, penggalan manuskrip Al Qur’an tersebut ditulis oleh penulis naskah dengan huruf Hijaiyah yang hidup pada zaman Nabi Muhammad.

Menurut sejarah Islam, Rasulullah SAW menerima wahyu sejak usia 40 tahun yaitu sejak tahun 610 Masehi sampai dengan tahun 632 Masehi. Beberapa sahabat
Rasulullah yang mendengar langsung firman Allah SWT dari Rasulullah, biasanya mengutip dan menulisnya diatas lembaran kulit domba, dan dikumpulkan dalam satu mushaf pada jaman Khalifah Ustman.

Menurut Muhammad Isa Waley pakar manuskrip di Inggris, penemuan manuskrip Al Qur’an Mushaf Usman ini merupakan temuan yang luar biasa dan kabar gembira bagi umat muslim. Dokumen kuno itu telah ada sejak jaman kepemimpinan tiga Khalifah pertama, Abu Bakar, Umar bin Khatab, Ustman bin Affan. Sangat mungkin naskah Manuskrip Al Qur’an Mushaf Usman yang tulisannya masih terlihat jelas tersebut merupakan bagian dari kitab suci Al Qur’an yang disebarkan secara luas oleh Khalifah ketiga Ustman bin Affan.

Di lantai 2 gedung Pusat Percetakan Mushaf Al Quran Raja Fahd, terdapat ruang pengawasan kualitas hasil cetak Alquran, lemari-lemari raksasa untuk menyimpan koleksi Alquran dari berbagai bahasa yang pernah diterbitkan Pusat Percetakan Mushaf Al Quran Raja Fahd dan ruang kontrol Al-Quran dengan 450 pengawas. Sedang di lantai satu merupakan lokasi percetakan dengan 1.700 petugas.

Pusat Percetakan Mushaf Al Quran Raja Fahd ini dibuka untuk umum mulai pukul 08.00 WAS hingga pukul 12.00 WAS kecuali pada hari libur Saudi Arabia, yaitu Jumat dan Sabtu. Jamaah umrah dan haji laki-laki bisa langsung masuk ke areal percetakan, sedangkan, jamaah perempuan hanya boleh masuk ke bagian depan percetakan. Ketika keluar dari ruang Pusat Percetakan Mushaf Al Quran Raja Fahd, jamaah umrah dan haji akan diberi hadiah satu eksemplar kitab suci Al Quran oleh petugas disana.

Gedung itu antara lain terdiri atas pabrik percetakan, asrama pengurus, perbengkelan mesin, poliklinik, kafetaria, gudang penyimpanan hasil produksi, gudang pemusnahan mushaf Alquran yang cacat produksi, gedung pusat pelatihan pegawai, pusat pengembangan dan pembelajaran Alquran, asrama pegawai, penginapan tamu, ruang pejabat tinggi negara, tempat pembuatan CD, VCD, dan DVD Alquran, ruang produksi video sejarah Alquran untuk para tamu, dan sebagainya.

(Dari berbagai sumber)