,

Akrabnya Jokowi dengan Romahurmuziy

Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan jangan menganggap kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengizinkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggunakan pesawat kepresidenan saat kampanye, sebagai ketidaksetaraan.Presiden Joko Widodo mengajak Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy untuk mendampingi seharian penuh kegiatan kerjanya pada Sabtu (4/2/2018) kemarin.

Pantauan Kompas.com, anggota DPR yang akrab disapa Romy ini sudah mendampingi Jokowi sejak peresmian lapangan tenis indoor dan outdoor Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu pagi. Romy hadir mengenakan kaos polo putih, seragam dengan yang dipakai oleh Jokowi dan para menteri kabinet kerja lainnya. 

Bersama para menteri dan pejabat lain, Romy mendampingi Jokowi sejak memasuki area tenis outdoor hingga saat Jokowi menandatangani prasasti peresmian. Acara ditutup dengan Jokowi menerima raket secara simbolis dari Yayuk Basuki dan Yustedjo Tariq. 

Kepala Negara juga memberikan hadiah sepeda kepada dua petenis legendaris Indonesia itu. Pondok pesantren Tak hanya itu, Romy lalu ikut menumpang mobil RI I menuju Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. 

Jokowi mengajak Romy mendampinginya menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur. Romy pun sempat mengabadikan momen ia dan Jokowi berada di mobil kepresidenan dan diunggah ke akun Twitter miliknya, @MRomahurmuziy. "Bersama presiden @Jokowi, rekan-rekan ada salam untuk beliau?" tulis Romy. 

Kemesraan Romy dan Jokowi terus berlanjut di Pesawat Kepresidenan. Romy sempat bercengkrama dengan Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang duduk tepat di hadapannya. Romy juga sempat mengabadikan momen tersebut dan membagikannya ke akun Twitter. 

Dalam foto yang diunggah, Romy dan Jokowi sudah berganti pakaian menyesuaikan dengan tema acara yang akan dihadiri. Keduanya kompak memakai peci hitam dan sarung. "Sejak di pesawat sampai turun pesawat cuma berdua saja yang pakai sarung," tulis Romy. 

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PPP di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2018)(Biro Pers Setpres) Dalam acara tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa keberagaman dan kemajemukan Indonesia yang sampai saat ini masih terjaga dengan baik tak lepas dari peran serta para ulama. Bahkan, kerukunan tersebut menjadi salah satu ciri khas Indonesia di mata dunia. 

"Dunia melihat bagaimana di Indonesia Islam menjadi agama rahmatan lil alamin dan bagaimana umat Islam menjaga ukhuwah Islamiyah, wathoniah, dan basariah kita," ucap Presiden. 

Usai menyampaikan sambutannya, Jokowi dan Romy menaburkan bunga ke makam Kiai As'ad Syamsul Arifin, pendiri pondok pesantren tersebut. Saat ditanya wartawan tentang kehadiran Ketua Umum PPP Romahurmuziy di acara tersebut, Jokowi hanya menjawab singkat. ”Karena undangannya kemarin dari Pak Kiai disampaikan ke Pak Romy (Romahurmuziy) makanya saya ajak," kata dia. Sinyal Namun, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Syarifuddin Asrori menilai, ada maksud lain Jokowi mengajak Romy mendampingi kegiatannya. 

Ia melihat kemesraan Romy dengan Jokowi merupakan sinyal politik menuju Pilpres 2019 mendatang. Asrori menilai, Romy yang berlatar belakang santri merepresentasikan kemajemukan masyarakat Indonesia. Romy bisa menjadi figur ideal untuk mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019. "Mas Romy menjadi pasangan yang sesuai untuk itu. Beliau merupakan representasi kemajemukan masyarakat Indonesia," kata Asrori. 

Lebih lanjut Asrori mengatakan, Romy termasuk dalam figur politiksi muda yang bisa menjadi representasi generasi milenial. Di sisi lain, ia menilai Jokowi juga membutuhkan figur pendamping yang bisa menerjemahkan visinya tentang pembangunan. "Kriteria itu salah satunya terdapat pada sosok Romy," ujarnya. 

Namun, bukan kali ini saja Jokowi memberikan sinyal kepada ketua umum partai politik. Sebelumnya, Jokowi juga terlihat akrab bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Jokowi mengajak Muhaimin menghadiri peresmian kereta cepat Bandara Soekarno-Hatta pada awal Januari silam. Saat itu, ada juga yang menafsirkan bahwa Jokowi memberikan sinyal politik kepada Muhaimin dan PKB.

kompas.com | Ihsanuddin