Ini Sikap Tegas NU Soal Pelarangan Shalat Warga Palestina Oleh Israel

Ini Sikap Tegas NU Soal Pelarangan Shalat Warga Palestina Oleh Israel
Tentara Israel melanggar kebebasan hak asasi manusia (HAM) lantaran warga Palestina dilarang untuk salat di Masjid Al Aqsa.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faisah Zaini mengecam apa yang dilakukan oleh Israel tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Israel adalah melanggar kebebasan.

Oleh sebab itu, dengan adanya sikap yang semena-mena dilakukan oleh Israel, PBNU mendorong untuk Palestina bisa merdeka. "Menyatakan sikapnya dalam membela kemerdekan Palestina," ujar Helmy dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Rabu (28/7).

Pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini menambahkan, konflik di Masjid Al Aqsa merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan, apalagi tiga warga Palestina meninggal dunia. Padahal dalam kejadian itu, warga Palestina memiliki hak ibadah yang merupakan hal dasar setiap manusia.

"Tapi ini dikekang dan diintervensi. Ini bertentangan degan hak, prinsip sekaligus rasa kemanusiaan," tegasnya.

Masalah Palestina ungkap Helmy, harus diletakkan sebagai tragedi kemanusiaan, sehingga ini bukan semata-mata masalah yang harus ditanggung umat Islam semata. Seluruh komponen dunia harus meletakkan masalah Palestina ini sebagai tanggung jawab semua pihak.

"Saatnya dunia bersatu untuk mencari solusi tragedi kemanusiaan Palestina," katanya.

Sebelumnya, Israel menerapkan aturan melarang pria Palestina berusia di bawah 50 tahun melarang warga salat di Masjid Al Aqsa. Atas hal itu, warga Palestina pun protes keras dan melakukan demonstrasi.

Aksi demontrasi itu pun semakin memanas, dan akhirnya pasukan Israel menyerang peserta unjuk rasa pada Jumat 21 Juli 2017. Mereka melepaskan tembakan peluru tajam, gas air mata serta peluru karet ke arah warga yang tidak bersenjata.‎ Akibatnya tiga warga Palestina tewas dalam bentrokan di sekitar Kota Tua Yerusalem itu.