Namun demikian, ia menyesalkan, ada orang yang hanya melihat Al-Quran dari sudut yang ia senangi saja dan mengabaikan sudut yang lainnya.“Padahal ada arti lain,” kata Quraish di Pondok Cabe, Tangsel, Kamis (11/5) malam.
Dalam memahami Al-Quran, ia mengumpamakannya dengan orang yang melihat gajah. Jika ada yang mengatakan bahwa gajah itu besar, itu benar. Begitupun benarnya jika ada orang yang mengatakan bahwa gajah adalah binatang yang memiliki belalai.
Oleh karena itu, mantan Menteri Agama RI itu menilai, kebenaran itu bisa beragam. Kesalahan umat Islam dalam memahami Al-Qur’an adalah hanya menganggap satu makna atau tafsir saja yang benar.
“Padahal Tuhan tidak bertanya lima tambah lima berapa, karena jawabannya hanya satu, sepuluh. Tuhan bertanya sepuluh itu berapa tambah berapa. Bisa tujuh tambah tiga, delapan tambah dua,” urainya.
Pemahaman seperti itulah, lanjut Duta Besar Indonesia untuk Mesir, yang seharusnya dihayati dan diajarkan agar tidak menimbulkan sikap perpecahan diantara umat Islam.
“Jangan menganggap hanya ini yang benar. Jangan memonopoli kebenaran,” tukasnya.
(Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)
hasanah, tokoh






KH Quraish Shihab: Jangan Monopoli Kebenaran Tafsir Al-Qur’an
Simak juga artikel berikit

Biografi KH Hasyim Al Asy’ari Pendiri Nahdlatul Ulama (NU)...

Gus Dur dan Peneguhan Islam Nusantara...

Saat Kiai Azizi Tanya soal Wahabi, Jawaban Mbah Maimoen di Luar Dugaan...

Ini Suasana Hati Nabi Ketika Ditinggalkan Kedua Orang Tuanya...

Rasulullah Pun Bermaulid (dengan sumber rujukan) ...
