Mewaspadai Rencana Setan di Pergantian Tahun

Mewaspadai Rencana Setan di Pergantian Tahun
TAHUN baru merupakan moment yang ditunggu-tunggu oleh banyak masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Seluruh kalangan menyambutnya dengan gembira, termasuk di dalamnya umat Muslim di Indonesia. Namun, tanpa mereka ketahui, malam Tahun baru adalah waktu di mana setan menggencarkan strategi mereka dalam menyesatkan manusia.

Komunitas setan telah bekerja keras bertahun-tahun  untuk menyesatkan manusia, tidak terkecuali masyarakat Muslim Indonesia. Hingga akhirnya, mereka berhasil juga menjerumuskan masyarakat Muslim Indonesia ini ke dalam pesta ala mereka. Ilustrasi berikut ini mungkin bisa membantu kita untuk memahami kenapa hampir mayoritas masyarakat Msulim di negeri ini terjerumus ke dalam jurang tipu daya setan yang di tahun 70an kita belum melihatnya separah apa yang kita saksikan pada beberapa tahun belakangan ini.

Pada suatu hari, Iblis mengumpulkan komunitasnya sambil berkata kepada mereka :

"Kita harus bekerja keras agar anak-cucu Adam di Indonesia ini mau menjadi pengikut dan budak kita. Kita harus buat strategi yang jitu sehingga mereka suatu saat beramai-ramai tidak menyadari kekeliruan yang mereka lakukan dan bahkan merasakan kenikmatannya dan mengira itu adalah suatu kebenaran atau sah-sah saja."


Strategi itu ialah, kita tidak mungkin memulai dengan melarang mereka ke masjid-masjid, membaca dan mempelajari Al-Qur’an, belajar Islam. Kita tidak mungkin melarang mereka berzikir dan membangun hubungan dengan Allah dan nabi mereka Muhammad. Kalau ini yang kita lakukan, kita akan kehabisan energy dan mereka tidak mungkin dapat dikalahkan.

Sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke masjid pada saat tertentu seperti hari jumat, idul fitri dan iedul adh-ha. Di tengah-tengah itu, dorong mereka agar menggunakan syahwat harta, tahta dan wanita. Bagi yang tidak kebagian, dorong syahwat pesta pora dan ingin bersenang-senang.Nah, malam tahun baru masehi adalah waktu yang paling pas untuk memobilisasi mereka terjerumus ke dalam perangkap kita.

Pada dasarnya, kata Iblis lagi; sibukkan kaum Muslimin di negeri ini dengan hal-hal yang tidak bermutu, dorong mereka untuk menghabiskan waktu dan uang pada perkara-perkara yang tidak bermanfaat dan bahkan sampai ke tingkat mubazir, seperti terompet, petasan dan kembang api. Kalau kita sudah berhasil menciptakan kondisi seperti itu, berarti kita sudah menang dan mereka sudah menjadi saudara-saudara kita. (QS.Al-Isra’ : 27).

Agar strategi kita kuat dan berpengaruh jangka panjang, kita perlu meningkatkan kinerja. Berbagai daya tarik perlu diciptakan. Berbagai alternatif perlu ditawarkan dan berbagai langkah perlu dijalankan. Di antaranya :

Upayakan mereka hidup konsumtif dan hidup dalam berhutang dan berhutang (kredit dan kredit). Dorong mereka bekerja keras untuk mencari uang sepanjang hari, kalau perlu sampai larut malam dan buat alasan kerja itu ibadah. Kalau bisa, dorong mereka bekerja 10 -12 jam perhari, 6-7 hari perpekan dan begitulah sepanjang tahun.

Bangun angan-angan dan janji-janji kosong dalam benak mereka untuk jadi orang kaya, punya uang banyak, rumah besar, kendaraan mewah, anak-anak harus sekolah di sekolah-sekolah mahal. (QS.Annisa’ : 120 dan Al-Isra’ : 64)

Jangan sampai mereka punya waktu yang cukup untuk anak-anak dan istri-istri mereka, dengan alasan bekerja keras untuk membahagiakan mereka. Demikian juga upayakan agar tidak ada waktu silaturahmi dengan orang tua dan karib kerabat mereka dengan alasan sedang sibuk meniti karir dan mencapai kebebasan financial.

Buatlah mereka seakan-akan sangat sibuk dengan urusan yang besar-besar. Bangun dalam diri mereka kebanggaan pada kemewahan hidup dunia, seperti mobil, rumah, teknologi komunikasi dan berbagai sarana kemewahan lainnya. Dorong gengsi mereka setinggi-tingginya terhadap semua materi, dan mereka harus menjadi angkuh dan sombong.

Untuk itu, lalaikan mereka dengan berbagai bentuk hiburan seperti musik, video, sinetron, film, party dan sebagainya. Dengan demikian, mereka akan menjadi orang yang lalai mengingat Allah dan berorientasi duniawi dan tidak ingat lagi kematian dan akhirat.

Terkait wanita wanita Muslimah, rangsang mereka untuk keluar rumah dan meninggalkan anak-anak mereka, baik dengan alasan bekerja maupun dakwah, shopping atau arisan (silaturrahmi). Kembangkan dalam pikiran mereka semangat kompetisi tidak sehat dengan kaum pria. Ajarkan kepada mereka berbagai fashion dan teknis kecantikan fisik kendati harus merubah jenis kelamin mereka sendiri (QS. Annisa’ : 119).

Ajarkan mereka untuk selalu tidak puas pada pemberian suami mereka, baik terkait dengan harta maupun dengan nafkah batin. Pokoknya, buat mereka sibuk sesibuknya sehingga tidak ada waktu untuk melayani suami dan merawat anak-anak mereka secara sempurna. Dengan demikian, rumah tangga dan anak-anak mereka dijamin berantakan.

Inilah tugas kalian… Inilah tugas kalian… inilah tugas kalian, kata sang Iblis. Mendengar perintah tersebut, para setan serentak menjawab : Oke Bos… Kami akan lakukan…

Lalu Iblis berkata : Apa bukti kalian berhasil?

Salah satu setan senior menjawab : Lihat saja nanti saat menyambut tahun baru masehi… Bila mayoritas kaum Muslim tumpah ruah sambil berpesta pora ala kita dalam menyambut tahun baru masehi dan tidak ingat lagi sholat, tidak ingat lagi Allah, bahkan tokoh-tokoh dakwahnya sudah pada ikutan, saat itulah misi kita berhasil (QS.Al-Hijr : 39 -42)

Saudaraku,

Ini hanyalah sebuah ilustrasi, namun faktanya mungkin lebih dari itu. Untuk itu, sebagai umat muslim sudah seharusnya mewaspadai setiap langkah dan tipu daya setan. Tipu daya mereka sangat cerdik dan licik. Dan membahayakan kehidupan dunia dan akhirat kita. Allah berfirman :

"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya."
"Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (27) Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.” Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS. Al-A’raf : 27 -28)

Kita sudah melihat bahwa sebagian besar strategi setan yang dilakukan pada tahun baru masehi ini sudahlah berhasil. Banyak diantara umat Muslim Indonesia yang pada akhirnya terhanyut dalam pesta pora tahun baru masehi yang sia-sia. Hingga akhirnya hidupnya dipenuhi dengan kemasiatan. Naudzubillah.


islampos.com