Gelombang Islam di Negeri Beruang Merah (Uni Soviet/Rusia)

Uni Soviet (sekarang Rusia) adalah wilayah yang mempertemukan dua senja, yang tak mengenal cerahnya siang dan tidak dilewati gelapnya malam di Rusia dan daratan Siberia yang dingin Allah Ta'ala telah menghangatkan hati penduduk disana untuk menerima risalah Rasulullah SAW. Daratan Siberia Rusia ini memiliki suhu tertinggi di musim panas minus lima derajat celcius.

Adalah wilayah yang mempertemukan dua senja, yang tak mengenal cerahnya siang dan tidak dilewati gelapnya malam di Rusia dan daratan Siberia yang dingin Allah Ta'ala telah menghangatkan hati penduduk disana untuk menerima risalah Rasulullah SAW. Daratan Siberia Rusia ini memiliki suhu tertinggi di musim panas minus lima derajat celcius. 

Uni Soviet (sekarang Rusia) merupakan bekas negara yang terdiri atas lima belas republik sosialis yang dibentuk pada tahun 1922 hingga dibubarkan pada penghujung tahun 1991.  

Dari 15 republik tersebut, enam di antaranya memiliki penduduk mayoritas muslim, yaitu Azerbaijan, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Terdapat pula masyarakat muslim dalam jumlah besar di wilayah Idel-Ural dan Kaukasus Utara, Federasi Rusia. Masyarakat muslim Tatarstan juga dapat ditemukan dalam jumlah besar di Siberia dan wilayah lainnya.

Cahaya matahari memang tidak menghampiri wilayah ini, namun cahaya Islam menerpa negeri beruang merah ini menembus stepa, hutan, dan pegunungan Rusia sejak 1400 tahun yang lalu.

Pada masa Umar bin Khattab

Jelajah Islam di Rusia berawal pada masa Umar bin Khattab dengan perantara sahabat yang mulia Hudzaifah bin al-Yaman. Hudzaifah yang dikirimkan untuk berdakwah ke Azerbaijan dan Armenia, menyebarkan risalah Islam hingga mencapai wilayah Dailam, Tibristan, dan Afganistan.

Penyebaran ini terus melebar hingga terjadi kontak dengan orang-orang Kaspia. Pada 115 Hijriyah, salah seorang pedakwah Islam di wilayah itu yang bernama Rabi’ bin Maslamah RA berhasil membangun masjid di daerah tersebut. Pembangunan masjid adalah strategi yang jitu untuk memperkokoh keberadaan Islam di wilayah baru ini.

Pada masa Daulah Umayyah

Pada masa pemerintahan Amirul Mukminin Muawiyah bin Abi Sufyan RA, sahabat al-Hakam bin Amr al-Ghifari RA menyeberangi Sungai Jaihun untuk masuk dan menguasai Uzbekistan pada tahun 50 Hijriyah (67 Masehi).

Kemudian di masa selanjutnya ada Said bin Utsman yang menginjakkan kakinya di Samarkan, disusul Musa bin Abdullah bin Khozim menaklukkan negeri Imam Tirmidzi, negeri Tirmidz pada 70 Hijriyah (689 Masehi).

Kemudian Qutaibah bin Muslim menembus negeri-negeri Timur hingga sampai di Cina, Turkistan, Turkmenistan, Tajikistan, dan Kyrgistan.

Dengan kedatangan umat muslim ini, orang-orang pun berbondong-bondong memeluk Islam tanpa paksaan dan tekanan sedikit pun. Dari tanah Arab, Islam pun diterima oleh semua pihak, diterima semua suku dan entik, dan diterima oleh mereka yang miskin maupun kaya.

Masa Daulah Abasiyah

Era baru masuknya Islam di Rusia dipelopori oleh seseorang yang bernama Ahmad bin Fadhlan, salah seorang utusan Daulah Abasiyah. Faktor terbesar yang membuat Islam rata menyebar dari wilayah Cina hingga Laut Kaspia di masa ini adalah faktor penduduk lokal yang telah memeluk Islam.

Anak-anak pribumi (wilayah Asia Tengah) mendakwahi saudara-saudara mereka yang masih menyembah patung dengan perantara perdagangan.Dari sinilah muncul kisah tentang Ahmad bin Fadhlan.

Saat Islam mulai tersebar di kalangan penduduk Asia Timur dan wilayah Balkan, orang-orang Balkan pun mengirim utusan kepada Khalifah Abasiyah, Muqtadir Billah. Mereka mengajukan permintaan pengiriman seorang pedakwah karena keterbatasan pengetahuan tentang syariat Islam disana. Maka, Muqtadir Billah pun mengirim seorang pedakwah Islam, Ahmad bin Fadhlan.

Di wilayah Balkan itu, Ahmad bin Fadhlan tidak pernah merasa lelah mengajarkan Islam. Ia pun mendatangi para penguasa Balkan, dan mengenalkan Islam kepada mereka.

Di antara keberhasilan dakwahnya yang paling signifikan adalah masuknya ajaran Islam ke wilayah Kazan. Ahmad bin Fadhlan juga tidak lupa mencatat perjalan dakwahnya ke negeri-negeri Rusia ini, dan tulisannya dijadikan rujukan utama para sejarawan untuk mempelajari masa-masa tersebut.

Rusia Beralih Memilih Nasrani Karena Khamr Farid Syah Asadullah menceritakan kisah ironis dimana sebagian masyarakat Rusia yang telah menerima Islam beralih memilih Nasrani. Tersebutlah nama pemimpin Rusia kala itu, Vladimir, ia menolak Islam lantaran Islam mengharamkan khamr, padahal khamr merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Rusia.

Mereka mengatakan, bahwa orang Rusia sudah terbiasa dengan khamr, tidak ada kehidupan tanpa khamr. Agama Kristen atau Nasrani dipandang lebih realistis oleh Vladimir yang membolehkan khamr dan itu diikuti oleh rakyatnya.

Di bawah Kekuasaan Tartar Mongolia

Mongolia adalah salah satu bangsa yang memiliki rekam jejak yang kelam dalam sejarah Islam. Namun pada fase pasca Jenghis Khan, keadaan tersebut berubah terutama pada era Barkah bin Jochi bin Jenghis Khan. Ia adalah salah seorang Khan penguasa Mongolia. Berbeda dengan leluhurnya Jenghis Khan yang sangat keras permusuhannya terhadap Islam, Barkah malah memeluk dan mendakwahkan Islam yang dimusuhi oleh sang kakek.

Di antara jasa besar Barkah Khan adalah mengalahkan sepupunya, Hulagu Khan, yang telah menghancurkan Daulah Abasiyah dan membunuh khalifah terakhirnya. Termasuk jasanya juga adalah mengembalikan cahaya

Islam di negeri Rusia. Kekuasaan Mongol yang begitu luas, konon ada yang menyatakan menyentuh wilayah Jerman, yang mencakup wilayah Rusia menjadi angin segar dalam perkembangan penyebaran agama Islam.

Kewibawaan Islam kembali muncul, sampai-sampai wilayah Moskow dan Kiev yang Kristen tunduk dan membayar pajak kepada umat muslim.

Pada tahun 885 Hijriyah (1480 Masehi), Moskow di bawah kekuasaan Ivan III kembali melepaskan diri dari pengaruh Islam. Mereka bergabung dengan Pasukan Salib untuk memerangi Islam dan membantai umat muslim di sana. Selanjutnya umat muslim di Rusia menghadapi masalah yang serius pada masa Tsar Romanov berkuasa. Sebagian dari mereka terusir dan yang lainnya tewas di tangan anak buah Tsar Romanov. Keadaan demikian terus berlanjut di masa Vladimir Lenin.

Pada tahun 1917, pemimpin revolusi komunis, Vladimir Lenin, yang semula menjanjikan perubahan bila ia berkuasa. Namun menjadikan perubahan tersebut fatamorgana bagi muslim Rusia. Penghianatan kepada Islam berlanjut dengan penyiksaan dan penindasan, yang dirasakan juga oleh umat muslim di masa-masa pemerintahan komunis berikutnya.

Upaya-upaya umat Muslim untuk membuat perubahan di Rusia terus berlanjut dari masa ke masa, dengan tantangan yang luar biasa. Tindakan marjinalisasi, represif terhadap umat muslim juga masih terjadi di tahun 1925-1945.

Berbeda pada masa Perang Dunia II, yang justru membawa angin baru bagi umat muslim di Rusia. Saat itu, Stalin mengirimkan 17 orang muslim untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah.

Namun, penindasan terhadap umat muslim muncul kembali pada tahun 1950 sampai dengan berakhirnya masa pemerintahan Gorbacev dan hancurnya Uni Soviet. Pada saat negeri ini berganti nama menjadi Rusia barulah umat muslim mendapatkan hak kewarganeraan dan memeluk Islam.

Umat muslim di Rusia Hari Ini
Saat ini, Islam merupakan agama terbesar di Rusia setelah agama Kristen. Populasi umat muslim di negeri ini, jumlahnya lebih dari 20 juta jiwa. Bahkan, di Moskow kini berdiri tujuh buah masjid besar sebagai simbol Islam di Rusia.

Salah satunya Masjid Katedral, salah satu masjid terbesar di Moskow adalah masjid yang dibangun oleh komunitas suku Tatar yang dibangun sejak tahun 1801. Awalnya daya tampung masjid hanya sekitar 250 jemaah, lalu pada tahun 1904, seorang Tsar Tatar yaitu Tsar Shadiq Yazrin, memperbaiki masjid tersebut.

Setelah Rusia menjalin hubungan diplomatik dengan Arab Saudi, Masjid Katedral terus dibangun dan dikembangkan. Saat ini masjid itu kini berdiri dengan memiliki enam lantai dan mampu menampung kurang lebih 20.000 jamaah.

Di masa Presiden Vladimir Putin, keadaan umat muslim kian membaik. Banyak umat muslim memiliki peranan penting dalam membawa perbaikan bagi masyarakat Rusia. Umat muslim diperbolehkan membangun sekolah-sekolah yang berbasis agama bahkan membangun universitas berbasis Islam yang didalamnya menggunakan bahasa Arab.

Sejarah Islam memiliki kisah yang panjang di negeri beruang merah. Saat ini, kebangkitan Islam makin meluas, sekolahsekolah, masjid, dan pusat-pusat pendidikan Islam dibangun di beberapa wilayah di negeri ini. Sungguh perjuangan yang sangat berarti bagi eksistensi Islam di muka bumi. 

jumrahonline-erw