Insiden 'Mina Jalan 204', Siapa Bertanggung Jawab?

Meski belum ada hasil penyelidikan resmi yang dikeluarkan oleh Arab Saudi, berkembang rumor di media massa dan media sosial yang menyebutkan bahwa anggota kerajaanlah sebagai penyebab musibah tersebut.

Insiden 'Mina Jalan 204', Siapa Bertanggung Jawab?
Meski belum ada hasil penyelidikan resmi yang dikeluarkan oleh Arab Saudi, berkembang rumor di media massa dan media sosial yang menyebutkan bahwa anggota kerajaanlah sebagai penyebab musibah tersebut.

Pemerintah Iran menuding pihak penyelenggara yaitu Arab Saudi, sementara menteri Arab Saudi justru menyalahkan jemaah yang tak disiplin.

Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Amir Mohammad bin Nayef menginstruksikan untuk membentuk tim investigasi menyelidiki tragedi Mina yang menewaskan lebih dari 760 orang dan 800 lainnya luka-luka, Kamis, 24 September 2015.

Selain itu, pemerintah Iran juga menuding petugas Arab Saudi yang dinilai gagal menjaga keamanan jemaah haji. Di lain pihak, Arab Saudi mengatakan insiden tersebut dipicu jemaah yang tidak disiplin.

Siapakah yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini?


Rombongan Kerajaan Arab Saudi diduga penyebab musibah. Berita yang beredar di media massa menyebutkan bahwa konvoi putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman diduga sebagai penyebab tragedi Mina.

Harian Lebanon Al-Diyar mengabarkan bahwa rombongan Pangeran Mohammad, yang dikawal oleh 200 tentara dan 150 polisi, berusaha menerobos kerumunan jemaah yang sedang bergerak untuk melempar jumrah, sehingga menyebabkan kepanikan di antara jemaah dari arah berlawanan.

Laporan saksi mata juga menyebutkan bahwa pasukan keamanan dan kepolisian Arab Saudi telah menutup dua jalan menuju tempat pelemparan jumrah yang biasa dilewati jutaan jemaah haji.

Melihat kekacauan itu, rombongan Pangeran bergegas untuk meninggalkan lokasi, seperti yang dilaporkan Al-Diyar. Masih menurut harian berbahasa Arab tersebut, otoritas Arab Saudi dituding sengaja menyembunyikan berita ini.

Sementara itu, seorang dokter asal Inggris yang tak mau disebut namanya mengatakan bahwa “jalan ditutup karena Raja Saudi berhaji.”

Menurut pengakuan dokter kepada BBC, ia saat itu sedang berada di atas kereta pukul 2 malam untuk menuju Jamarat (tempat melempar jumrah) ketika tiba-tiba kereta berhenti di tengah jalan selama setengah jam.

"Saya kemudian mengetahui kenapa kereta tertunda. Yaitu karena Raja Saudi melakukan ibadah haji dan mereka tidak mau ada orang lain masuk ke Mekah. Mereka menghentikan kereta dan menutup jalan. Dan ketika dia selesai, semua orang berusaha masuk bersamaan,” katanya.

Hingga kini belum ada konfirmasi dari Kerajaan Arab Saudi perihal laporan tersebut.


Pemerintah Iran menuding kelalaian petugas Arab Saudi sebagai negara penyelenggara ibadah haji dalam menjalankan prosedur keamanan ada di balik terjadinya tragedi Mina. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga meminta Arab Saudi untuk bertanggungjawab.

"Pemerintah Arab Saudi harus bertanggung jawab atas terjadinya musibah ini," kata Ayatollah, Kamis.

Sejauh ini dilaporkan bahwa 131 jemaah asal Iran, terbanyak di antara yang tewas, turut menjadi korban dalam tragedi Mina,

Senada, salah satu pendiri Yayasan Penelitian Warisan Islam (Islamic Heritage Research Foundation) yang berbasis di Mekah, Irfan al-Alawi, menilai bahwa petugas yang diturunkan oleh pemerintah Arab Saudi di lokasi kejadian, tak memiliki kompetensi untuk mengontrol massa yang berjumlah banyak.

"Tidak ada kontrol terhadap massa," kata Irfan.

Menurut Irfan, ini terjadi karena para petugas tersebut kurang terlatih dan tak cakap berkomunikasi dalam bahasa asing. Padahal mayoritas jemaah adalah jemaah internasional yang tak bisa berbahasa Arab.

Banyak jemaah tak disiplin

Sementara itu menurut Menteri Kesehatan Arab Saudi Khaled al-Falih, tragedi Mina justru terjadi karena kesalahan para jemaah yang tak disiplin.

"Banyak jemaah yang bergerak dengan tidak mematuhi jadwal," kata Khaled.

Hal serupa juga diamini oleh pihak Kementerian Agama RI. Menurut Kepala Seksi informasi Haji Kementerian Agama Affan Rangkuti, korban insiden jemaah berdesak-desakan di Jalan 204 terjadi di luar jadwal melontar jumrah jemaah haji asal Indonesia.


“Adapun jamaah yang melakukan lontaran di luar imbauan itu sulit diantisipasi mengingat banyaknya manusia di Mina," kata Affan.

Diketahui, 3 jemaah haji asal Indonesia dikabarkan meninggal dunia.

Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah Alwi Shihab juga menduga penyebab tragedi Mina akibat lemahnya disiplin jemaah haji.

“Mereka mengejar keutamaan melontar jumrah ba’da Dzuhur, sebagaimana di zaman Nabi Muhammad SAW," kata Alwi kepada Rappler.

Namun secara umum, katanya, disiplin jemaah haji Indonesia selalu dipuji oleh penyelenggara haji.

“Rata-rata orang Indonesia itu taat aturan saat haji. Patuh pada pemimpin kloter, dan selalu bersama-sama dalam rombongan. Kalaupun ada yang melanggar, sangat sedikit,” tutur Alwi.

Ini, menurut Alwi, yang tidak dilakukan para jemaah haji dari negara Afrika dan Mesir.

Bagaimana menurutmu, apa penyebab jatuhnya tragedi Mina?

jumrahonline