Tidak sedikit jamaah haji yang membawa handphone, kamera foto digital hingga handycam yang perlu disetrum atau di charge power nya. Jumlah tusukan atau colokan untuk menyetrum di hotel dan pemondokan terbatas dan belum tentu cocok.
Semuanya ingin men-charge powernya dalam waktu yang relatip lama. Rata-rata sekitar 1 sampai 3 jam. Untuk mengatasinya, sebaiknya setiap calon haji sudah mempersiapkan diri dari tanah air, minimal membawa colokan listrik “leter T” dan Colokan listrik “Kaki Tiga”.
Siapa tahu colokan listrik yang tersedia di situ hanya bisa dipakai dengan colokan listrik kaki tiga. Sehingga kita sudah siap. Harganya pun tidak mahal dan colokan tersebut sebaiknya dimasukkan ke dalam tas tentengan jamaah yang bisa dibawa ke dalam kabin pesawat. Serta bisa dibawa ke kemah di Arafah dan Mina. Di situ pun kita perlu menyetrum telepon seluler maupun kamera digital dan Video. Tempat menyetrum, ada kalanya di luar tenda yaiutu didekat lampu taman. Di situ ada colokan listriknya dan sudah dipakai oleh belasan charger HP.
Bawalah Memori Card
Obyek menarik yang perlu difoto melimpah. Sehingga tidak sedikit kamera foto digital maupun handycam yang memori atau penyimpan gambarnya menjadi full. Tidak bisa dipakai untuk memotret atau merekam gambar. Jalan keluarnya yang paling praktis yaitu membawa memori cadangan yang memadai dari tanah air. apa lagi kalau dibelinya ditempat penjual kamera kita tersebut. Sehingga pasti pas dan cocok. Kita pun bisa minta diajari cara memasangnya.
Harga memori card di tanah air relatif lebih murah dibandingkan di Arab Saudi. Semua kamera dan memori cadangan tersebut dimasukkan ke dalam tas kecil atau tas gantung penyimpan paspor. Atau bisa juga menggunakan tas kamera.
Walaupun tas yang terkhir ini sering menjadi masalah, karena diang-gap bukan tas resmi haji yang disediakan oleh Garuda. Buat mereka yang masih memilik handycam analog dengan media penyimpan rekamannya beru-pa kaset video. maka mereka bisa dibilang lebih asyik.
Cukup menyiapkan diri dengan sejumlah kaset rekaman yang harganya mungkin alat foto atau kaset rekaman kita disita. Hal kecil lainnya yang tak kalah menarik yaitu menyiapkan ‘Karet Gelang’ dalam jumlah yang cukup. Pertama untuk aneka keperluan. Dan yang kedua ini cukup unik.
Sejumlah jamaah melengkapi diri dengan karet gelang di tangan kanan atau kiri mereka sebanyak 7 (tujuh) karet gelang sewaktu Thawab dan Syai yaitu untuk menghitung putaran. Setiap satu putaran dicapai, gelang karet yang ada di tangan kanan, kita pindah ke tangan kiri atau sebaliknya sebagai tanda jumlah putaran. Sehingga tak perlu repot menghitung jumlah putaran yang sudah kita lakukan.
jumrahonline
tips
Peralatan Kecil yang Punya Arti Besar
Tidak sedikit jamaah haji yang membawa Handphone, Camera foto digital hingga Handycam yang perlu disetrum atau di charge power nya. Jumlah tusukan atau colokan untuk menyetrum di hotel dan pemondokan terbatas dan belum tentu cocok.